PENTINGGNYA HARD SKILL DAN SOFT SKILL "INTERPERSONAL SKILL"
PENTINGGNYA HARD SKILL DAN SOFT SKILL
OLEH :
AHMAD WAHYUDI
15101526
STIMIK STIKOM INDONESIA
KATA PENGANTAR
Segala puji
dan syukur kami ucapkan kepada tuhan yang maha esa atas kuasa dan rahmatnya
sehingga penyusunan makalah ini berjalan dengan baik dan lancar. kami juga
berterima kasih kepada pihak yang telah terlibat dan membantu kami dalam
penyusunan makalah ini.
Tujuan
penulisan artikel ini adalah mengkaji keterampilan-keterampilan soft dan hard yang diperlukan
mahasiswa untuk mendukung kompetensi professional. Keterampilan lunak (soft
skills) merupakan bagian dari kompetensi kepribadian yang sudah ditetapkan
undang -undang menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
mahasiswa. Soft skills merupakan kompetensi yang abstrak sehingga hanya dapat
diukur melalui pengamatan.
Ada
berbagai macam soft skill yang dapat diidentifikasi sesuai dengan tuntutan
bidang keahlian/pekerjaan. Keterampilan soft yang berhubungan dengan
karakteristik kepribadian antara lain: dapat menghormati orang lain, memiliki
motivasi kerja yang tinggi, disiplin, percaya diri, pengendalian diri, self
esteem, rasa tanggung jawab, mampu memutus stes, mengambil keputusan yang
efektif, melatih inisiatif, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan budaya yang
berlainan. mahasiswa yang ingin sukses, selain dituntut memiliki
kemampuan untuk mengikuti perubahan teknologi dan industri mereka juga harus
memiliki motivasi kerja tinggi, pantang menyerah dalam mengahadapi kesulitan.
DAFTAR ISI
JUDUL DAN COVER .......................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR …....................................................................................................
ii
DAFTAR
ISI ….................................................................................................................
iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
latar belakang ............................................................................................................4
1.2
Tujuan Penulisan ………………………………………………………………........................................... 4
1.3
Manfaat Penulisan
…………………………………………………………….……..........................
............5
BAB
II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Hard Skill dan Hard Skill ….................................……………….......... 6
2.2
Peranan Hard Skill dan hard Skill …………….……………..….…….................... 7
BAB
III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Soft Skill Dan Hard Skill .......................................................................... 9
3.2 Hubungan Soft Skills Dan Hard Skill ......................................................................... 9
3.3 Pentingnya Pengembangan Soft Skills Dan Hard Skill ............................................. 10
3.4 Manfaat
Softskill Dan Hard Skill ............................................................................
11
3.5 Cara Melatih Softskill Dan Hard Skill
..................................................................... 11
BAB
IV KESIMPULAN ...............................................................................................
13
DAFTAR
PUSTAKA
.....................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini
sangatlah ketat diakibatkan banyaknya orang yang melamar pekerjaan ataupun
sedikitnya daya tampung pekerja. adalah salah satu perguruan tinggi yang
ada di Bali yang meluluskan mahasiswa
lebih kurang empat ribu orang setiap tahunnya. Sudah tentu lulusan tersebut
akan bekerja dan akan bersaing dengan lulusan itu sendiri ataupun lulusan
perguruan tinggi lainnya. Dengan demikian mahasiswa harus mempersiapkan
dirinya untuk bersaing sebelum dan setelah dinyatakan lulus dalam mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik.
Mengembangkan hard skill adalah
jawaban utama didalam keberhasilan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Namun
demikian tidaklah cukup hanya kemampuan hard skill saja,
tetapi harus diimbangi dengan kemampuan soft skill dalam
menghadapi berbagai tantangan saat melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Admin
dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang
tidak hanya memiliki kemahiranhard skill saja, tetapi juga piawai
dalam aspek soft skillnya. Ditambahkan juga, bahwa dunia
pendidikanpun mengungkapkan dengan berdasarkan penelitian di Harvard University
Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh
pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh
kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Dari penjelasan di atas, dapat
kita lihat bahwa pentingnya hard skill dan soft skill bagi
setiap orang yang ingin mendapatkan ataupun saat melakukan pekerjaan. Dengan
demikian dituntut bahwa setiap mahasiswa harus meningkatkan hard skill dan soft
skillnya dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja pada masa
studinya. Hal ini sejalan dengan Strategi Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 2003
– 2010 (Dirjen Dikti, 2004) yang dirumuskan oleh Depdiknas secara jelas
menyebutkan bahwa peran pendidikan tinggi dalam peningkatan daya saing bangsa
sangat vital mengingat tingkat persaingan sumber daya manusia (SDM) di pasar
kerja nasional maupun internasional terus meningkat seiring dengan peningkatan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru pada berbagai bidang dunia
usaha, serta kebutuhan tingkat profesionalisme (knowledge, hard
skill, soft skill) yang semakin tinggi.
1.2
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan
pembahasan permasalahan di atas adalah untuk mengetahui:
1.
Pengertian Hard Skill dan Soft Skill.
2.
Hubungan Hard Skill dan Soft Skill.
3.
Pentingnya pengembangan Hard Skill dan Soft Skill.
4.
Strategi pengembangan soft skill dan life skill dalam pembelajaran
1.3 MANFAAT
PENULISAN
Manfaat
pembahasan ini adalah untuk menambah wawasan para pembaca umumnya dan mahasiswa
khususnya, bahwa mengembangkan Hard Skill dan Soft Skill dalam pembelajaran itu
sangat penting bagi peserta didik agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan, bermoral baik dan dapat menyelesaikan masalah dalam
kehidupannya secara mandiri.
Manfaat
bagi peserta didik adalah mereka terlatih untuk mengembangkan Hard Skill dan
Soft Skill sehingga mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan, memecahkan
masalah, berkomonikasi, bekerjasama, tanggungjawab dan lain-lain. Sehingga
peserta didik juga mempunyai kecakapan hidup yang dapat digunakan dalam
dunia kerja dan hidup bermasyarakat.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini
sangatlah ketat diakibatkan banyaknya orang yang melamar pekerjaan ataupun
sedikitnya daya tampung pekerja. adalah salah satu perguruan tinggi yang
ada di Sumatera Utara yang meluluskan mahasiswa lebih kurang empat ribu orang
setiap tahunnya. Sudah tentu lulusan tersebut akan bekerja dan akan bersaing
dengan lulusan itu sendiri ataupun lulusan perguruan tinggi lainnya.
Dengan demikian mahasiswa harus mempersiapkan dirinya untuk bersaing
sebelum dan setelah dinyatakan lulus dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik.
Mengembangkan hard skill adalah
jawaban utama didalam keberhasilan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Namun
demikian tidaklah cukup hanya kemampuan hard skill saja,
tetapi harus diimbangi dengan kemampuan soft skill dalam
menghadapi berbagai tantangan saat melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Admin
dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang
tidak hanya memiliki kemahiranhard skill saja, tetapi juga piawai
dalam aspek soft skillnya. Ditambahkan juga, bahwa dunia
pendidikanpun mengungkapkan dengan berdasarkan penelitian di Harvard University
Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh
pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh
kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Dari penjelasan di atas, dapat kita lihat bahwa
pentingnya hard skill dan soft skill bagi
setiap orang yang ingin mendapatkan ataupun saat melakukan pekerjaan. Dengan
demikian dituntut bahwa setiap mahasiswa harus meningkatkan hard skill dan soft
skillnya dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja pada masa
studinya. Hal ini sejalan dengan Strategi Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 2003
– 2010 (Dirjen Dikti, 2004) yang dirumuskan oleh Depdiknas secara jelas
menyebutkan bahwa peran pendidikan tinggi dalam peningkatan daya saing bangsa
sangat vital mengingat tingkat persaingan sumber daya manusia (SDM) di pasar
kerja nasional maupun internasional terus meningkat seiring dengan peningkatan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru pada berbagai bidang dunia
usaha, serta kebutuhan tingkat profesionalisme (knowledge, hard
skill, soft skill) yang semakin tinggi.
A. HARD SKILL
Proses pembelajaran di perguruan tinggi lebih
menitik beratkan pada aspek kognitif. Hal ini dapat dilihat pada prestasi
mahasiswa yang ditunjukkan oleh indeks prestasi (IP). Indeks prestasi dibuat
berdasarkan hasil penilaian dari evaluasi dosen terhadap mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Kemampuan mahasiswa yang ditunjukkan berdasarkan indeks prestasi
seperti inilah yang sering disebut sebagai kemampuan hard skill.
Menurut Bahrumsyah (2010) hard skill merupakan
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan
dengan bidang ilmunya. Menurut Syawal (2010) hard skill yaitu lebih
beriorentasi mengembangkan intelligence quotient (IQ). Dari
kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hard skillmerupakan
kemampuan untuk menguasai ilmu pengatahuan teknologi dan keterampilan teknis
dalam mengembangkan intelligence quotient yang berhubungan
dengan bidangnya.
B. SOFT SKILL
Menurut Ramdhani (2008) dalam Syawal (2010) pengertian soft
skill didefenisikan sebagai keterampilan lunak (soft) yang
digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain, atau dikatakan
sebagai interpersonal skills. Menurut Bahrumsyah soft skill merupakan
keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal
skills) dan keterampilan mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills)
yang mempu mengembangkan untuk kerja secara maksimal. Dari kedua pendapat
tersebut diatas, ada kesamaan pendapat tentang pengertian soft skill yaitu interpersonal
skill hanya saja pada pendapat Bahrumsyah ditambahkan intrapersonal
skills yaitu keterampilan mengatur dirinya sendiri.
Dari pendapat tersebut diatas masih terdapat
kemampuan tambahan seseorang diluar dari interpersonal skillsdan intrapersonal
skills yang disebut Ekstrapersonal skills seperti
kemampuan seseorang dalam spritual inteligence(SQ). dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pengertian soft skill yaitu kemampuan
seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan
kemampuan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills)
serta kemampuan tambahan seseorang dalam kepercayaan/kepedulian baik terhadap
penciptanya maupun orang lain (ekstrapersonal skills).
Apa saja yang termasuk di dalam soft skill?
Menurut Ramdhani dalam Syawal beberapa keterampilan yang dimasukkan dalam
kategori soft skill adalah: etika/propesional, kepemimpinan,
kreativitas, kerjasama, inisiatif,facilitating kelompok maupun
masyarakat, komunikasi, berpikir kritis, dan problem solving.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh negara-negara Inggris, Amerika dan
Kanada, ada 23 atribut softskills yang dominan di lapangan kerja yang dimuat
oleh Tarmidi dalam websitenya. Ke 23 atribut tersebut diurut
berdasarkan prioritas kepentingan di dunia kerja, yaitu: (1)
inisiatif, (2) etika/integritas, (3) berfikir kritis, (4).
kemauan belajar, (5) komitmen, (6) motivasi, (7)
bersemangat, (8) dapat diandalkan, (9) komunikasi lisan, (10)
kreatif, (11) kemampuan analitis, (12) dapat mengatasi stres, (13)
manajemen diri, (14) menyelesaikan persoalan, (15) dapat meringkas, (16)
berkoperasi, (17) fleksibel, (18) kerja dalam tim, (19) mandiri, (20)
mendengarkan, (21) tangguh, (22) berargumentasi logis, (23)
manajemen waktu.
2.2 PERANAN HARD SKILL DAN SOFT
SKILL
Hard skill sangatlah penting untuk dikembangkan, karena
kemampuan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dan benar
adalah tergantung bagaimana hard skill yang dia miliki. Tidak
mungkin seseorang bisa membuat sebuah alat yang berguna jika dia tidak
mengetahui cara pembuatan, tujuan, dan kegunaannya alat tersebut. ataupun tidak
mungkin seseorang mampu memperbaiki sesuatu jika dia tidak tuhu apa yang dia
perbaiki.
Sebelum melamar sebuah pekerjaanpun seharusnya
lulusan perrguruan tinggi (mahasiswa) harus memperhatikan pekerjaan yang akan
diterimanya dengan kemampuannya. Membandingkan kemampuan dengan pekerjaan yang
akan dikerjakan adalah hal yang baik. Untuk itu mahasiswa perlu mempersiapkan
dirinya dengan mengembangkan hard skill sebagai dasar untuk
melamar pekerjaan dan diimbangi dengan soft skill sebagai
landasan untuk melakukan pekerjaan. Karena hampir semua perusahaan dewasa ini
mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft
skill, apapun posisi karyawannya. Bagi perekrutan karyawan bagi perusahaan
pendekatan hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma
jika hard skill baik, tetapi soft skillnya buruk.
Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang
juga mensyaratkan kemampuan soft skill, seperiteam work,
kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam job
requirementnya. Perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki
kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah.
Alasannya adalah memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada
pembentukan karakter Hal tersebut menunjukkan bahwa hard skillmerupakan
faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja
biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik.
Dunia kerja saat ini membutuhkan sumber daya yang
terampil, sebagai seorang mahasiswa dituntut untuk mempunyai
keahlian hard skill yang tinggi, Hard skill merupakan
keahlian bagaimana nilai akhir kuliah mahasiswa/nilai akademis (IPK) mahasiswa
ini sebagai persyaratan untuk memenuhi admnistrasi dalam melamar pada suatu
perusahaan, selain harus memiliki IPK yang tinggi di era persaingan yang ketat
ini juga kita dituntut memiliki soft skillyaitu ketrampilan
seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) ketrampilan dalam
mengaturdirinya sendiri (intrapersonal skill), Baik hard
skills maupun soft skills merupakan prasyarat
kesuksesan seorang sarjana dalam menempuh kehidupan setelah selesai
pendidikannya. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa hard skillsditekankan
pada aspek kognitif dan keahlian khusus menurut disiplin keilmuan tertentu,
sedangkan softskillsmerupakan perilaku personal dan interpersonal skill yang
diperlukan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja seorang manusia.
Menurut Pumphrey dan Slatter (2002) dalam artikel Teguhwijaya menengarai
bahwa soft skillmemiliki karakteristik sebagai berikut:
·
Bersifat generik, dalam arti digunakan dalam berbagai penyelesaian tugas
yang berbeda.
·
Dapat ditransfer dan diterapkan dalam berbagai aktivitas pelaksanaan
tugas, disebut juga sebagai keterampilan hidup (life skills).
·
Merupakan keterampilan atau atribut yang terdapat dalam aktivitas
seperti pemecahan masalah, komunikasi, pemanfaatan teknologi, dan bekerja dalam
kelompok.
·
Dapat dipromosikan sebagai keterampilan yang memberi kontribusi dalam
‘pembelajaran seumur hidup’ (‘life long learning’).
·
Dapat dimiliki dan digunakan oleh pengusaha dan organisasi pemerintah.
·
Dapat ditransfer dalam berbagai konteks yang berbeda oleh orang-orang
yang memiliki latar belakang disiplin ilmu, profesi dan jabatan yang
berbeda-beda.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian Soft Skill Dan Hard Skill
Dalam
konteks pembelajaran dikenal ada beragam jenis ketrapilan dalam kurikulum yang
disebut hard skills, soft skills. Hard skill antara lain berbentuk ilmu
pengetahuan umum, khusus, teknologi, dan model rancangan. Sementara soft skills
antara lain berupa ketrampilan yang menyangkut komonikasi, kerjasama,
kreatifitas, prakarsa, dan ketrampilan emosional. Sedangkan science skills
meliputi keahlian dalam berfikir ilmiah dan ketrampilan dalam proses sebagai
unsur pokok yang dibutuhkan dalam penelitian ilmiah.
Soft skills adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan
EQ (Emotional Intelegence Quotient), kumpulan karakter kepribadian, rahmat
sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri
hubungan dengan orang lain. Soft melengkapi ketrampilam ketrampilan keras atau
hard (bagian dari seseorang IQ), yang merupakan persyaratan pekerjaan
dan banyak kegiatan lain.
Hard
skills atau ketrampilan keras mewakili persyaratan minimum yang diperlukan
untuk melakukan pekerjaan dan merupakan layar pertama yang majikan
gunakan untuk mengidentifikasi pelamar yang memenuhi syarat untuk posisi yang
dibutuhkan. Soft skills/ ketrampilan lunak, yang saling melengkapi ,
ketrampilan mungkin mencakup kesediaan untuk bekerjasama, kepemimpinan,
kreatvitas, komunikasi, presentasi, dan keyakinan.
Kecakapan
hidup dibagi menjadi empat jenis yaitu, kecakapan personal mencakup kecakapan
mengenal diri dan kecakapan berpikir rasional, kecakapan sosial, kecakapan
akademik, dan kecakapan vokasional. Kecakapan mengenal diri pada dasarnya
merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota
masyarakat, dan warga negara serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki. Kecakapan berpikir rasional mencakup, kecakapan
menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil
keputusan serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.
Kecakapan
sosial (interpersonal skills) mencakup komonikasi dengan empati(sikap penuh
pengertian dan komunikasi dua arah) dan kecakapan bekerjasama. Kecakapan
akademik adalah kemampuan berpikir ilmiah. Kecakapan vokasional disebut
kecakapan kejuruan artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan
tertentu di masyarakat.
3.2
Hubungan Soft Skills Dan Hard Skill
Konsep
tentang soft skills sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama
ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional
intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan di luar kemampuan
teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.
Secara
garis besar soft skills bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal
dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness ( self
confident, self assessment, trait, dan preference, emotional awareness )
dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time atau source
management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup
social awareness ( political awareness, devoleping others, levereging diversity,
service orientation, empathy, dan social skill ( leadership, influence,
communication, confict management, cooperation, team work, synergy)
(daniel:1995)
Sotf
skill dan hard skill memang harus berjalan seiring supaya peserta didik menjadi
orang yang sukses. Kalau kita mendengar kisah orang yang sukses, misalnya
kreatif dan inovatif, rendah hati, selalu bersikap positif,
hidup dalam keluarga yang harmonis, fokus, mampu berkomunikasi dan lain-lain. Seperti Jack
welch (general electrik), Bill Gates dan lain-lain.
Kunci
sukses didominasi oleh soft skill sedangkan hard skills merupakan faktor pelengkap
, yang manakala kedaunya dioptimalkan, maka peserta didik akan menjadi
pembelajar sukses, yang kelak akan sukses pula dalam kehidupannya di masa
depan, yang artinya peserta didik telah dibekali untuk menghadapi segala
kemingkinan baik buruk permasalahan dengan kata lain mereka memiliki life
skills.
3.3
Pentingnya Pengembangan Soft Skills Dan Hard Skill
Pada jaman
ini banyak persaingan di dunia kerja, bahkan persaingan tersebut tidak meliputi
kemampuan hardskill tetapi softskill sangat berperan penting disini. Biasanya
perusahaan membutuhkan karyawan yang cekatan dalam bekerja, selalu mempunyai
inisiatif, bisa bekerja secara tim dan bisa mengembangkan diri di sebuah
organisasi. karena sofskill mempunyai arti penting dimana manusia memiliki
Kemampuan untuk beradaptasi, berkomunikasi, dapat mengambil keputusan , dan
memecahkan masalah.
Modal sukses di
lapangan pekerjaan sofskill memegang 80% nya. Perlu di ketahui bahwa selain
hard skill kita juga membutuhkan soft skill dimana soft skill akan berpengharuh
terhadap kualitas mahasiswa. Dalam meraih kesuksesan sudah banyak orang yang
bisa meraih apa yang dicita-citakannya hanya dengan mengandalkan keterampilan
soft skill.
Pumphrey dan Slatter (2002) menengarai bahwa soft
skills memiliki karakteristik sebagai berikut:
· Bersifat
generik, dalam arti digunakan dalam berbagai penyelesaian tugas yang berbeda.
· Dapat
ditransfer dan diterapkan dalam berbagai aktivitas pelaksanaan tugas, disebut
juga sebagai keterampilan hidup (life skills).
· Merupakan keterampilan
atau atribut yang terdapat dalam aktivitas seperti pemecahan masalah,
komunikasi, pemanfaatan teknologi, dan bekerja dalam kelompok.
· Dapat
dipromosikan sebagai keterampilan yang memberi dalam ‘pembelajaran seumur
hidup’ (‘life long learning’).
· Dapat
dimiliki dan digunakan oleh pengusaha dan organisasi pemerintah.
· Dapat
ditransfer dalam berbagai konteks yang berbeda oleh orang-orang yang memiliki
latar belakang disiplin ilmu, profesi dan jabatan yang berbeda-beda.
3.4 Manfaat Softskill
Dan Hard Skill
Softskill
adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan seseorang “EQ” (Emotional
Intelligence Quotient), kumpulan karakter kepribadian, rahmat sosial,
komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi
ciri hubungan dengan orang lain. Dengan Softskill kita dapat berkreasi dan
terampil.
Berikut adalah beberapa manfaat
softskill dan hard skill yang saya ketahui:
1.
sebagai atribut kualitas jasa
2.
dapat bersifat mandiri
3.
softskill dapat membangun karakter
4.
membangun kepribadian yang berkualitas
5.
menumbuhkan rasa percaya diri
6.
dapat bersosialisai dalam team
7.
menumbuhkan kepekaan wawasan pemikiran dan
kepribadian kita
8.
juga dapat membentuk jiwa yang kritis di dalam diri
kita
3.5 Cara
Melatih Softskill Dan Hard Skill
Banyak di
antara kita tahu bahwa sostskill seseorang di tentukan dengan tolak ukur
seseorang itu dalam mengembangkan sofskillnya. Namun disini saya juga ingin
memberi tahu bahwa softskill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila
tidak di iringi dengan Hard Skill, begitu pun sebaliknya. Softskill itu sendiri
akan nampak apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang
tidak akan mendapatkan softskill dari dirinya sendiri apabila dia tidak ada
keinginan untuk berubah yang besar dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke
pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Karena Soft skill itu sendiri akan
lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah lebih baik
dari sebelumnya.
Soft skill sendiri sangat berkaitan dengan suatu ketrampilan yang harus
seimbang. Istilah keterampilan soft
skill ialah istilah yang mengacu pada kepribadian seseorang yang di asah
dari dalam lalu di lengkapi pula dengan keterampilan Hard Skill. Sehingga soft skill itu mempunyai atribut, dengan demikian meliputi nilai yang dianut,
motivasi, perilaku, karakter, kebiasaan, dan sikap. Atribut-atribut ini
dimiliki oleh setiap orang yang tentunya tidak sama satu dengan yang lainnya,
yang biasanya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1.
kebiasaan
2.
berfikir
3.
berkata
4.
bersikap
5.
bertindak
Namun
pengaruh–pengaruh ini dapat berubah jika seseorang itu mau merubahnya dengan
cara membiasakan diri denagn hal-hal yang baru tentunya. Soft skil juga bisa dikatakan sebagai suatu kemampuan yang memengaruhi kita untuk
bagaimana berinteraksi dengan orang lain, soft
skill juga memuat beberapa komponen,
yaitu komunikasi yang efektif, berfikir yang kreatif dan kritis.
Bagaimana masing-masing orang saja yang mempunyai pikiran hal-hal yang memuat
dari soft skill itu sendiri.
Soft skill juga melatih diri seseorang untuk dapat bagaimana berinteraksi
dengan masyarakat yang baik, karena komunikasi yang baik itu sangat diperlukan
oleh seseorang. Karena berinteraksi yang baik itu juga dapat mencerminkan diri
seseorang. Biasanya kalau orang dapat berinteraksi yang baik tentunya dapat
cepat beradaptasi dengan orang lain. Dan juga sebaliknya kalau orang itu kurang
baik dalam berinteraksi tentunya sangat agak lambat dalam berinteraksi. Soft skill juga bukan hanya sekedar dari suatu hal yang tidak mempunyai
tujuan, tetapi soft skill juga
mempunyai tujuan. Tujuan soft skill
adalah dapat memberikan kesempatan kepada individu untuk bisa mempelajari
perilaku yang baru bagi dirinya dan juga meningkatkan hubungan antar pribadi
dan orang lain.
Softskill juga
dapat memberikan intervensi yaitu dengan cara pelatihan atau pembinaan secara
intensif. Untuk dapat meningkatkan nilai-nilai dan moral dapat dilakukan dengan
cara fokus terhadap diri sendiri.
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Banyak ditemukan hasil penelitian yang menunjukkan
kesuksesan individu dalam bekerja dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian
individu. Dari banyak teori kepribadian, teori kepribadian lima faktor (five
factors personality) banyak dipakai untuk meninjau kesuksesan dalam bekerja.
Lima faktor kepribadian tersebut merupakan gambaran mengenai karakteristik khas
individu yang unik dan relatif stabil. Lima faktor tersebut antara lain :
1.
Ketahanan Pribadi (conscientiousness
2.
Ekstraversi (extraversion).
3.
Keramahan (agreableness).
4.
Emosi Stabil (emotion stability).
5.
Keterbukan terhadap pengalaman (openess).
Soft skills memiliki banyak variasi yang di
dalamnya termuat elemen-elemen. Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis soft
skills yang terkait dengan kesuksesan dalam dunia kerja berdasarkan dari
hasil-hasil penelitian.
1.
Kecerdasan Emosi
2.
Gaya Hidup Sehat
3.
Komunikasi Efektif
hal ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan pengguna lulusan yang menuntut
bahwa mahasiswa harus mempunyai :
1.
interpersonal skills;
2.
team spirit;
3.
social grace;
4.
business etiquette;
5.
negotiation skills;
6.
behaviour traits such as attitude, motivation and
time to approach either a training organisation or a training consultant.
4.2 SARAN
Kesuksesan
mahasiswa pada umumnya, tidak hanya ditentukan oleh hard skills seperti
prestasi belajar, keterampilan teknik, dan potensi akademik umum tetapi juga
dipengaruhi oleh soft skills, social skills, dan emotional skills. Perpaduan
antara hard skills dan soft skills yang proporsional dalam lingkungan belajar
mahasiswa akan membuat seseorang yang berprestasi tinggi dan disukai
banyak orang. sebagai mahasiswa tidak hanya berhadapan dengan benda mati,
melainkan berinteraksi dengan manusia yang dapat merasakan, menilai dan memberi
penghargaan. Keterampilan soft dapat mendukung kompetensi professional dosen
semakin meningkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Agustin, V. 2012.
Kompetensi Lulusan Sarjana Strata 1 (S1) Psikologi dalam Menghadapi Dunia Kerja
Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi “X”. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya Vol.1 No.1.
Basir, S. 2011. Soft Skill vs Hard skill. Jakarta Timur: Kantor Akuntan Publik Syarief Basir dan Rekan.
Coates, Dennis E. 2007. Enhance the Transfer of Training. America: American Society for Training and Development.
Han, L. (2011, July 01). HARD
SKILLS VS. SOFT SKILLS – DIFFERENCE AND IMPORTANCE. Retrieved June 09,
2015, from HARD SKILLS VS. SOFT SKILLS – DIFFERENCE AND
IMPORTANCE:
https://bemycareercoach.com/soft-skills/hard-skills-soft-skills.html
Hawkins, M. (1999). Leadership Development and
Sales Performance
Islami, Faizal Alam.
2012. Analisis
Pengaruh Hard skill, Soft Skill, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Tenaga Penjualan
(Studi Pada Tenaga Kerja Penjualan Pt. Bumiputera Wilayah Semarang. Semarang: Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Sailah, Illah. 2007. Pengembangan Soft Skills
di Perguruan Tinggi. Jakarta: Dikti
Utomo, H. (2010). Kontribusi Soft skill Dalam
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan. Among Makarti, Vol.3 No.5 Juli 2010,
96-98.
Wicaksana, I. W. 2012. Softskills. Pengertian
Softskill, 4-13.
Widayanti, R. 2010. Pengaruh Hard skill Dan Soft
skill Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Telkom Kandatel Malang). Jurnal
Dinamika Dotcom Vol 3. No. 1, 64-66.
Komentar
Posting Komentar