PENGKODEAN DATA DARI DATA DIGITAL KE SINYAL DIGITAL
PENGKODEAN DATA DARI DATA DIGITAL KE SINYAL DIGITAL
OLEH :
AHMAD WAHYUDI
15101526
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seiring
dengan kemajuan kehidupan dalam segala bidang, komputer menjadi perangkat
teknologi informasi dan komunikasi yang sudah menjadi bagian dari kehidupan
manusia. Komputer tidak hanya berperan dalam bidang pengetikan atau
penghitungan, namun telah merambah ke berbagai bidang lainnya, termasuk
bidang komunikasi, bidang pendidikan, ekonomi, bisnis, militer, seni, hiburan,
jaringan telekomunikasi telah memanfaatkan kemampuan komputer untuk
membantu memecahkan masalah.
Dalam
bidang pendidikan, computer dapat dimanfaatkan sebagai media penunjang
pembelajaran, alat analisis, dan hal-hal yang terkait dengan kegiatan akademik.
Pemanfaatan komputer dalam bidang ekonomi dan bisnis dapat kita lihat melalui
berbagai sektor usaha yang sekarang hampir seluruhnya terkomputerisasi. Oleh
sebab itu pentingnya bagi kita mengetahui sedikit banyak tentang bagaimana
proses yang terjadi pada komputer yakni apa yang dimaksud dengan pengkodean,
sinyal, dan penyimpanan dalam sistem komputer.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari uraian
latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang akan dibahas pada makalah
ini adalah:
1. Apa definisi Pengkodean.
2. Pengkodean,
sinyal, data analog dan digital.
3. Macam-macam pengkodean.
4. Pengkodean Data dari Data Digital-Sinyal
Digital.
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Komunikasi data dan mengetahui apa yang dimaksud dengan pengkodean,
sinyal, data analog dan digital.
1.4 Manfaat
Penulisan
a) Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan lebih
bagi Penulis tentang Pengkodean sinyal, data analog
dan digital.
b) Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan lebih
pada masyarakat tentang Pengkodean sinyal,
data analog dan digital.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pengkodean
Pengkodean
adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang
terlibat (data dan pensinyalan) transmisi data. Dalam proses
tersebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang
tersedia.
Pengkodean
(Encoding) adalah proses perubahan karakter data yang akan dikirim dari suatu
titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap terminal yang ada, dan
menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk
biner agar dapat ditransmisikan. Suatu terminal yang berbeda menggunakan kode
biner yang berbeda untuk mewakili setiap karakter.
2.2 Tujuan Pengkodean
Tujuan dari
Pengkodean (Encoding) adalah menjadikan setiap karakter data dalam sebuah
informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat ditransmisikan dan bisa
melakukan komunikasi data. Kode-kode yang digunakan dalam komunikasi data pada
system computer memiliki perbedaan dari generasi ke generasinya, karena semakin
besar dan kompleksnya data yang akan dikirim / digunakan.
Dapat
dipahami bahwa pada proses komunikasi data, data tersebut harus dimengerti baik
dari sisi pengirim maupun dari sisi penerima. Untuk mencapai hal tersebut, data
harus diubah dalam bentuk khusus yaitu sandi (kode) untuk komunikasi data.
Karena komputer hanya memahami angka biner yaitu 0 dan 1. Maka diperlukan
pengkodean untuk memenuhi hal tersebut.
2.3 Macam-macam
pengkodean
Ada beberapa macam pengkodean dalam komuikasi
data yaitu :
a)
BCD (Binary Coded
Decimal)
b)
SBCDIC ( Standard Binary
Coded Decimal Intercharge code )
c) EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge)
d) ASCII (American Standard Code For Information Intercharge)
2.4 Data, Sinyal Analog
dan Digital
a.
Data Analog
Data analog adalah sinyal data dalam bentuk
gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki
oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya
dinyatakan dengan gelombang sinus atau setengah lingkaran, mengingat gelombang
sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan
kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat
diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
Dengan menggunakan sinyal analog, maka
jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini
mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya
berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo,
frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz
(Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim
sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Kekurangan sistem analog ini
adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Hal-hal seperti
ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan
maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.
Data analog diuraikan mempergunakan suatu
codec untuk memproduksi suatu aliran bit digital
(1) Sinyal menempati spektrum yang sama seperti
data analog
(2) Data analog diuraikan untuk menempati posisi
spektrum yang berbeda
b.
Data Digital
Data digital adalah sinyal data dalam bentuk
pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan
1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak
mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya
mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini
juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa
disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit
dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2
buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01,
10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi
n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa
keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
1) Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan
cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2) Penggunaan yang berulang-ulang terhadap
informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
3) Informasi dapat dengan mudah diproses dan
dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
4) Dapat memproses informasi dalam jumlah yang
sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Data digital diuraikan menggunakan suatu modem
untuk memproduksi sinyal analog.
(1) Sinyal terdiri dari dua level tegangan yang mewakili dua angka binary
(2) Data digital diuraikan untuk menghasilkan suatu sinyal digital sesuai dengan keinginan.
(1) Sinyal terdiri dari dua level tegangan yang mewakili dua angka binary
(2) Data digital diuraikan untuk menghasilkan suatu sinyal digital sesuai dengan keinginan.
c.
Data dan Sinyal
Data analog dapat merupakan sinyal analog.
Demikian pula data digital dapat merupakan sinyal digital. Data digital dapat
juga dijadikan sinyal analog dengan memakai modem (modulator/demodulator)
sedangkan data analog dapat dijadikan sinyal digital dengan memakai codec
(coder-decoder).
1) Sinyal Analog
Disebarkan melalui amplifier; perlakuan yang
sama baik sinyal yang digunakan sebagai data analog atau digital. Anggap bahwa
sinyal analog mewakili data digital. Sinyal disebarkan melalui repeater; pada
tiap repeater, data digital diperoleh kembali dari sinyal asal dan dipakai
untuk menghasilkan suatu sinyal analog baru yang berbeda.
2) Sinyal Digital
Sinyal digital mewakili suatu aliran dari ‘1′
dan ‘0′, dimana mungkin mewakili data digital atau mungkin suatu encoding dari
data analog. Sinyal disebarkan melalui repeaterrepeater; pada tiap repeater,
aliran dari ‘1′ dan ‘0′ diperoleh kembali dari sinyal asal dan dipakai untuk
menghasilkan suatu sinyal digital baru yang berbeda.
3). Transmisi analog
3). Transmisi analog
Adalah suatu upaya mentransmisi sinyal analog
tanpa memperhatikan muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili data analog atau
data digital. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah
kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas.
4). Transmisi
digital
Berhubungan dengan muatan dari sinyal. Untuk
mencapai jarak yang jauh dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai ‘1′
atau ‘0′ sehingga tidak terjadi distorsi.
Keuntungan Komunikasi Digital :
a. Error hampir selalu dapat dikoreksi.
b. Mudah menampilkan manipulasi sinyal
(seperti encryption).
c. Range dinamis yang lebih besar (perbedaan
nilai terendah terhadap tertinggi)
dapat dimungkinkan.
Kerugian Komunikasi Digital :
a. Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih
besar.
b. Memerlukan sinkronisasi.
2.5 Pengkodean Data dari
Data Digital ke Sinyal Digital.
Pengkodean
karakter, kadang disebut penyandian karakter, terdiri dari kode yang
memasangkan karakter berurutan dari suatu kumpulan dengan sesuatu yang lain. Seperti
urutan bilangan natural, octet atau denyut elektrik. Untuk memfasilitasi
penyimpanan teks pada komputer dan transmisi teks melalui jaringan
telekomunikasi. Contoh umum adalah sandi morse, yang menyandikan huruf alphabet
ke dalam rangkaian tekanan panjang pendek dari kunci telegraf, serta ASCII,
yang menyadikan huruf, numeral dan simbol-simbol lain, sebagai integrer dan
versi biner 7-bit dari integrer tersebut, umumnya ditambah nol-bit untuk
memfasilitasi penyimpanan dalam bita 8-bit (octet).
Dalam sistem
komunikasi digital, pesan yang dikeluarkan oleh sumber umumnya dikompresikan
menjadi bentuk lain yang lebih efisien. Proses tersebut dilakukan dalam source
encoder, dimana informasi dari sumber dikonversikan menjadi deretan digit biner
yang efisien dengan jumlah digit biner yang digunakan dibuat seminimal mungkin. Dalam proses telekomunikasi, data tersebut harus dimengerti baik dari
sisi pengirim maupun dari sisi penerima. Untuk mencapai hal tersebut, data
harus diubah dalam bentuk khusus yaitu sandi untuk komunikasi data.
Kombinasi Pengkodean, ada 4 kombinasi hubungan
data dan sinyal.
- Data digital, sinyal digital perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital lebih sederhana dan murah daripada perangkat modulasi digital-to-analog
- Data analog, sinyal digital konversi data analog ke bentuk digital memungkinkan penggunaan perangkat transmisi dan switching digital
- Data digital, sinyal analog beberapa media transmisi hanya bisa merambatkan sinyal analog, misalnya unguided media
- Data analog, sinyal analog data analog dapat dikirimkan dalam bentuk sinyal baseband, misalnya transmisi suara pada saluran pelanggan PSTN
A. Digital
signaling: sumber data g(t), berupa digital atau analog, dikodekan menjadi sinyal digital x(t) berdasarkan teknik
tertentu.
B. Analog
signaling: sinyal input m(t) disebut “modulating signal” dikalikan dengan sinyal pembawa, hasil modulasi berupa
sinyal analog s(t) disebut “modulated
signal”
A. Teknik Pengkodean dan Modulasi
Bentuk x(t) bergantung pada teknik pengkodean
dan dipilih yang sesuai dengan
karakteristik media transmisi. Frekuensi sinyal pembawa dipilih yang kompatibel
dengan media transmisi
Data Digital, Sinyal Digital
Sinyal digital
merupakan deretan pulsa tegangan diskrit dan diskontinu, tiap pulsa
merupakan elemen sinyal. Jika semua
elemen sinyal memiliki tanda aljabar yang sama (positif atau negatif), maka sinyal tersebut unipolar. Penerima harus mengetahui timing dari setiap bit.
Definisi Format Pengkodean
B. Format Pengkodean Sinyal Digital, Data Digital, Sinyal Digital
Jika faktor lain konstan, maka pernyataan berikut
adalah benar:
•
Laju data naik BER (bit error
rate/ratio) naik
•
SNR naik BER turun
•
Bandwidth naik laju data (datarate) naik
Parameter pembanding teknik
pengkodean:
•
Spektrum sinyal jumlah komponen frekuensi tinggi
yang sedikit berarti lebih hemat bandwidth transmisi
•
Clocking menyediakan mekanisme sinkronisasi antara
source dan destination
•
Deteksi kesalahan kemampuan error detection dapat
dilakukan secara sederhana oleh skema line coding
•
Kekebalan terhadap interferensi sinyal dan derau
dinyatakan dalam BER
•
Biaya dan kompleksitas semakin tinggi laju
pensinyalan atau laju data, semakin besar biaya
1.
Rapat Spektral
Pengkodean diferensial
informasi yang akan dikirim didasarkan atas perbedaan antara simbol data yang
berurutan NRZ :
·
Mudah direkayasa
·
Sebagian besar energi berada antara dc dan 0,5 kali laju
bit
·
Ada komponen DC,
·
kemampuan sinkronisasi buruk
·
Biasanya digunakan pada penyimpanan magnetik
Multilevel binary
·
Kasus bipolar AMI dan pseudoternary
·
Tidak ada akumulasi komponen dc
2. BER Teoritis
Multilevel binary
Untuk
memperoleh BER tertentu, perlu daya 3 dB lebih besar dibandingkan NRZ
3. Biphase
Kasus Manchester dan differential Manchester. Keunggulan :
• Sinkronisasi:
penerima dapat melakukan sinkronisasi pada setiap transisi dalam 1 durasi bit
• Tanpa komponen dc
• Deteksi kesalahan:
transisi yang tidak terjadi di tengah bit dapat digunakan sebagai indikasi
kesalahan
Kelemahan:
• Bandwidth lebih besar
dibandingkan NRZ dan multilevel binary
Kode Manchester
digunakan pada standar IEEE 802.3 (CSMA/CD) untuk LAN dengan topologi bus,
media transmisi kabel koaksial
baseband dan twisted pair.
Kode differential Manchester digunakan pada IEEE 802.5 (token ring LAN), media transmisi
STP
4. Laju Modulasi
Yaitu laju perubahan
level sinyal (pembangkitan elemen sinyal), berbeda dengan laju data Contoh pada Manchester
•
Data rate = 1/Tb
•
Modulation rate = 2/Tb
Secara umum D = R/b
•
D=laju modulasi,
•
R=laju data (bps), b=jumlah bit per elemen sinyal
Tujuan perancangan pengkodean data adalah:
•
Tidak ada komponen dc
•
Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada
pada level 0 dalam waktu lama
•
Tidak mengurangi laju data
•
Kemampuan deteksi kesalahan
Unipolar: semua elemen sinyal (pulsa) memiliki
tanda yang sama, positif
atau negative
Polar: satu keadaan diwakili oleh level tegangan positif, dan keadaan
lain oleh level negative
5.
Laju Transisi Sinyal
Salah
satu cara dalam penentuan laju modulasi adalah dengan mencari rata-rata jumlah transisi yang terjadi per periode bit. Tabel berikut memberikan contoh laju transisi
sinyal dengan kasus aliran data 1
dan 0 bergantian (101010…)
Terdapat 2 teknik yang
sering digunakan pada layanan transmisi jarak jauh. B8ZS (bipolar with 8-zeros
substitution) Amerika Utara
·
Jika pulsa tegangan terakhir sebelum 8-zero
memiliki level positif, maka
dikodekan sebagai 000+-0-+
·
Jika pulsa tegangan terakhir memiliki level
negatif, maka kodenya adalah
000-+0+-
HDB3 (High Density
Bipolar-3zeros) →
Eropa dan Jepang- Teknik B8ZS memiliki 2 violation terhadap kode AMI, sedangkan HDB3 memiliki 1 violation pada bit keempatC. Data Digital, Sinyal AnalogContoh: transmisi data digital melalui jaringan telepon publik (PSTN); perangkat digital dihubungkan ke jaringan melalui modem.
Modulasi DigitalAda 3 teknik pengkodean atau modulasi dasar untuk mengubah data digital menjadi sinyal analog: amplitude shift keying (ASK), frequency shift keying (FSK), dan phase shift keying (PSK).KinerjaRasio datarate terhadap bandwidth transmisi disebut efisiensi bandwidth.• Bandwidth transmisi ASK dan PSK adalah: BT = (1+r)R• Untuk FSK:BT = 2 F+(1+r)R• Untuk pensinyalan multilevel:BT = (1+r)R/b• Bandingkan dengan pensinyalan digital:BT = 0,5(1+r)DIngatlah bahwa Eb/No = (S/N).(BT/R)• BER dapat dikurangi dengan menaikkan Eb/NoLegenda:• R=bitrate,• r=faktor roll-off (0<1),>• F=frekuensi offset=f2-fc=fc-f1,• b=jumlah bit per elemen sinyal,• D=laju modulasiEfisiensi Bandwidth• Rasio datarate terhadap bandwidth transmisi untuk berbagai skema pengkodean digital-to-analog ditunjukkan pada tabel.• Contoh: berapa efisiensi bandwidth FSK, ASK, PSK, dan QPSK untuk BER 10-7 pada kanal yang memiliki SNR 12 dB?D. Data Analog, Sinyal DigitalSetelah konversi data analog ke data digital, proses selanjutnya adalah salah satu dari 3 cara berikut:• Data digital langsung ditransmisikan dalam bentuk NRZ-L• Data digital dikodekan sebagai sinyal digital dengan menggunakan kode selain NRZ-L• Data digital dikonversi menjadi sinyal analog, dengan menggunakan teknik modulasiTeknik dasar yang digunakan dalam codec:• Pulse code modulation SNR=6,02n+1,76 dB• Delta modulation implementasi lebih sederhana, karakteristik SNR lebih buruk.
Teorema PencuplikanJika x(t) adalah sinyal bandlimited, dengan bandwidth fh, dan p(t) adalah sinyal pencuplik yang terdiri dari pulsa-pulsa pada interval Ts=1/fs; Maka xs(t) = x(t)p(t) adalah sinyal tercuplik.
Pulse Code ModulationJika data suara dibatasi pada frekuensi dibawah 4000 Hz, maka frekuensi 8000 cuplikan per detik dianggap cukup untuk mewakili sinyal suara. Pada gambar di samping, tiap cuplikan dikuantisasi menjadi 16 level. Kemudian hasil kuantisasi direpresentasikan oleh 4 bit. Berapa laju bit yang dihasilkan? Contoh lain: jumlah level kuantisasi 256, frekuensi pencuplikan 8000 Hz, berapa laju bit?
Contoh PCMPerbandingan sinyal terhadap noise untuk derau kuantisasi dapat dinyatakan sebagai SNRdB = 20log2n+1,76 dBAlasan utama penggunaan teknik digital :• Tidak ada additive noise• Tida ada intermodulation noise
Komentar
Posting Komentar