MEDIA TRANSMISI "KOMDAT"
MEDIA TRANSMISI
OLEH :
AHMAD WAHYUDI 15101526
KOMUNIKASI DATA
TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
KATA PENGANTAR
Segala puji
dan syukur kami ucapkan kepada tuhan yang maha Esa atas kuasa dan rahmatnya
sehingga penyusunan makalah
dengan judul “ Media Transmisi” ini berjalan dengan baik dan lancer, walaupun masih banyak kekuangannya. Penyusunan makalah ini untuk memenui tugas Mata
Kuliah Komunikasi Data. Kami juga berterima
kasih kepada pihak yang telah terlibat dan membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Tujuan
penulisan artikel ini adalah mengkaji pengertian
Media Transmisi dan apa saja yang berhubungan dengan media transmisi itu
sendiri dengan menampilkan jenis media yang di pakaI untuk alat transmisi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar
Belakang
Komunikasi
data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih
device (alat, seperti komputer / laptop / printer / dan alat komunikasi lain)
yang terhubung dalam sebuah jaringan. Lapisan-lapisan komunikasi data biasanya
menggunakan standar OSI. Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI
Reference Model for Open Networking adalah sebuah model arsitektur jaringan
yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standarization
(ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari (Open
System Interconnection). Model ini disebut juga dengan "Model Tujuh Lapis
OSI" (OSI Seven Layer Models).
1.2 Rumusan
Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang akan dibahas
pada makalah ini adalah:
1.
Apa definisi Media Transmisi?
2.
Apa media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Guided?
3.
Apa media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Unguided?
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1.
Mengetahui definisi Media Transmisi.
2.
Mengetahui media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Guided.
3.
Mengetahui media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Unguided
1.4 Manfaat Penelitian
1.
Untuk
menambah pengalaman dan pengetahuan lebih bagi Penulis tentang Media Transmisi.
2.
Untuk
menambah pengalaman dan pengetahuan lebih pada masyarakat tentang Media transmisi.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Transmisi
Transmisi adalah proses
membawa informasi antar end points di dalam sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi,
sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router).
Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan
transport / transport network (Tutun Juhana, 2006).
Transmisi merupakan ujung
tombak dan berperan vital dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan
media audio-visual, artinya dia memiliki unsur gambar dan suara.Coba kita
bayangkan kalau kita nonton TV suaranya bagus tapi gambarnyajelek, atau
gambarnya bagus tapi suaranya jelek, pasti tidak akan nyaman.
Tugas dari bagian
transmisi adalah menyampaikan kualitas audio dan video dengan baik sampai ke
Televisi yang ditonton oleh pemirsa.
Transmisi sering disingkat dengan tx, yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter. Lalu bagaimana kah proses siaran bisa terjadi marilah kita lihat gambarnya sebagai berikut :
Transmisi sering disingkat dengan tx, yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter. Lalu bagaimana kah proses siaran bisa terjadi marilah kita lihat gambarnya sebagai berikut :
Gambar 1.
2.2
Penegrtian Media
Transmisi
Media transmisi adalah media yang menghubungkan
antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka
data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan
dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran
data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio
membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat
telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon
adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang
berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Karakteristik media transmisi ini bergantung
pada jenis alat elektronika, data yang digunakan oleh alat elektronika
tersebut, tingkat keefektifan dalam pengiriman data, dan ukuran data yang
dikirimkan. Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided
transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang
menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media transmisi
tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Media Transmisi
Media
transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah
menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai
macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada
beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima
supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti
telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat
menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan
untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika
memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Karakteristik
media transmisi ini bergantung pada jenis alat elektronika, data yang digunakan
oleh alat elektronika tersebut, tingkat keefektifan dalam pengiriman data, dan
ukuran data yang dikirimkan. Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan
Unguided. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media
transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
3.2 Jenis Media transmisi
media
transmisi pada jaringan komputer itu ada 3 jenis :
1. Copper
Media atau sering dikenal dengan media tembaga ( Guided )
2. Optical
Media atau Media Optik
3. Wireless
Media atau Media tanpa menggunakan kabel ( Unguided )
1.
Media Transmisi Guided
a. Copper Media (
Media Tembaga )
Copper Media ialah media transmisi yang terbuat
dari bahan tembaga, atau biasa disebut dengan ” Kabel “ .
Data yang dikirim lewat kabel ini bentuknya berupa sinyal sinyal listrik (
tegangan atau arus ) Digital.
Berikut ialah jenis jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer :
1. koaksial
2. STP
3. UTP
b. Coaxial
Cable ( Kabel Koaksial )
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai
kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini
merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.
merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah :
· Harganya
cukup murah
· Jangkauannya
cukup jauh.
·
Kekurangannya adalah :
·
susah pada saat instalasi.
·
Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak
direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan
Berikut
contoh gambar dari kabel koaksial :
Gambar 2.
c. Kabel
Twisted Pair
Twister Pair ini ada dua keluarga, pertama STP dan kedua ialah UTP. Yang
ngebedainnya cuma yang STP ada pelindungnya buat biar ga interferensi satu lagi
ga ada pelindungnya jadi agak rentan. yuk kita bahas aja kelebihan dan
kekurangannya masing masing
d. STP (
Shield Twisted Pair )
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap
interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar.
Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah
grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m
Gambar
3.
e. UTP (
UnShielded Twister Pair )
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi.
Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik,
dan jarak jangkauannya hanya 100m
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
·
Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya
menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range
impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan
untuk transmisi data.
·
Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi
yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data
ISDN menggunakan
kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
·
Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut
kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan
impedansi 100 Ω dan
berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
·
Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3
dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth
16 Mbps.
·
Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan
kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan
transmisi maksimum 100 m. Media lain pendukung kabel UTP antara lain Crimp Tool
dan connector RJ-45.. Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk
memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam – macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.
memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam – macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.
2.
Optical Media
Ada tiga jenis
kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang
berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel
lainnya. Dari transmitter^
receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk
light-emitting diode ataupun laser.
Kabel fiber optic
single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10
mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data
berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan
sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis
single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel
jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat
menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter
lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data
berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak
yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima
yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat.
Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang
menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek
dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan
sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau
jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan
Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical
media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya
dikenal dengan nama fibreoptic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium
ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah)
Satu buah
kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan
satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi
dua arah secara bersama-sama (full duplex).
·
ST Konektor biasanya dipakai untuk yang singlemode
·
SC konektor biasanya dipakai untuk yang multimode
berikut gambarnya :
Gambar
4.
3. Media Transmisi Unguided
Suatu media
transmisi data yang tidak memerlukan kabel dalam proses transmisinya, media
unguided/wireless ini memanfaatkan sebuah antena untuk transmisi di udara,
ruang hampa udara, atau air.Untuk transmisi, Antena menyebarkan energy
elektromagnetik ke dalam media (biasanya udara), sedangkan untuk penerimaan
sinyal, antena menangkap gelombanvg elektromagnetikdari media. Pada dasarnya
terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi wireless, Unguided media atau
komunikasi tanpa kabel mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa
menggunakan konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara broadcast
melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus). Media tranmisi ini
dapat menggunakan wireless atau menggunakan satellite
Gambar
5.
Aplikasi nyata media transmisi wireless yang sering kita jumpai
Media
unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor
fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio
seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter
dan receiver). Ada dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu
dimana pancaran terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu
dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena.
Tiga macam wilayah frekuensi, antara lain:
·
Gelombang
mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
·
Gelombang
radio 30 Mhz – 1 Ghz
·
Gelombang
inframerah
Untuk
media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan
menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik
ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang
elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu
(unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
·
Gelombang
Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
·
Gelombang
Mikro Satelit
·
Radio
Broadcast
·
Infra Merah
1.
Gelombang Mikro Terrestrial
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola 'dish'.
Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar
pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena
gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah
untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk mencapai
transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan
penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa
telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat
optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater
daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi
garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi
televisi maupun untuk transmisi suara.
Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek
antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai
jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat
digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur
gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama,
melalui perusahaan telepon local.
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum
elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah
rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang
digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi
rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama
kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah
jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat
saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang
lain adalah interferensi.
Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah
transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman.
Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat. Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah band
4 GHz sampai 6 GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada
frekuensi-frekuensi ini, sekarang digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz digunakan
sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran gelombang mikro juga digunakan untuk
menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV local; sinyal-sinyal yang
kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial.
Sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk
saluran titik ke titik pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz.
Frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang
lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun sangat sesuai untuk jarak
pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan semakin
kecil dan murah.
2.
Gelombang mikro (microwave)
adalah
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High
Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109 Hz). Gelombang ini tidak dapat
dilihat dengan mata kita, karena panjang gelombang yang sangat pendek (walaupun
sangat kecil dibanding gelombang radio) dan jauh lebih besar daripada panjang
gelombang cahaya (di luar spektrum sinar tampak). Keduanya sama-sama terdapat dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang cahaya berkisar antara 400-700 nm (1 nm = 10-9 m); sedangkan kisaran panjang gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 cm = 10-2m).
gelombang cahaya (di luar spektrum sinar tampak). Keduanya sama-sama terdapat dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang cahaya berkisar antara 400-700 nm (1 nm = 10-9 m); sedangkan kisaran panjang gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 cm = 10-2m).
3. Infra
Merah
Inframerah atau infrared adalah radiasi
elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang daripada cahaya tampak,
tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga
"order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja, karena pengiriman dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena termasuk alat yang sederhana.
- Pengiriman data dari ponsel tidak memakan biaya (gratis).
Kelemahan inframerah dalam pengiriman data
- Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang infra merah harus berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer data karena caranya yang merepotkan.
- Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan infra merah mengenai mata.
- Pengiriman data dengan inframerah dapat dikatakan lebih lambat dibandingkan dengan rekannya Bluetoth.
4. Bloetooth
Bluetooth
adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat satu dengan
perangkat lainnya tanpa menggunakan media kabel, misalnya smartphone dengan
smartphone dan perangkat lain yang terpasang bluetooth. Bluetooth beroperasi
pada frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan frekuensi hopping tranceiver yang
mampu menyediakan layanan komunikasi tanpa kabel dengan jarak yang terbatas.
a. Fungsi Bluetooth
Bluetooth berfungsi untuk media komunikasi antar perangkat sehingga mempermudah pengiriman atau sharing file, audio bahkan video. Bluetooth sendiri sebenarnya diciptakan untuk menggatikan media kabel sebagai media perantara sehingga lebih praktis dan efisien.
b. Cara kerja Bluetooth
Bluetooth terdiri atas beberapa perakat pendukung seperti radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice codec. Perangkat - perangkat tersebut akan saling berhubungan satu sama lain sehingga bisa tercipta sebuah komunikasi. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan juga layer protokol fisik sedangkan Link manager akan melakukan aktivitas protokol tingkat tinggi, yaitu seperti melakukan link setup, autentikasi dan juga konfigurasi.
c. Kelebihan menggunakan Bluetooth
- Media komunikasi yang praktis karena tidak membutuhkan kabel
- Dapat menembus beberapa rintangan seperti halnya dinding, dayu dan lain-lain
- Dapat melakukan sinkronisasi data dari perangkat mobile dengan komputer atau laptop
d. Kelemahan
Menggunakan Bluetooth
- Jarak komunikasi terbatas
- Menggunakan frekuensi yang sama dengan sinyal wifi
- Banyak virus yang tersebar melalui media bluetooth
- Kecepatan transfer tidak stabil karena tergantung dari perangkat pengirim dan penerima
5. Wireless
Media ( Media Tanpa Kabel )
Wireless network atau jaringan tanpa kabel adalah salah satu
jenis jaringan berdarsarkan media komunikasinya, yang memungkinkan
perangkat-perangat didalamnya seperti komputer, hp, dll bisa saling
berkomunikasi secara wireless/tanpa kabel. Wireless network umumnya
diimplementasikan menggunakan komunikasi radio. Implementasi ini berada pada
level lapisan fisik (pysical layer) dari OSI model.
Tipe-tipe Wireless Network
Tipe-tipe Wireless Network
- Wireless PAN (WPAN)
Wireless Personal Area Network (WPAN) adalah jaringan wireless dengan jangkauan area yang kecil. Contohnya Bluetooth, Infrared, dan ZigBee.
Gambar 6.
- Wireless LAN (WLAN) / Wifi
Wireless Local Area Network (WLAN) atau biasa disebut Wifi memiliki jangkauan yang jauh lebih luas dibanding WPAN. Saat ini WLAN mengalami banyak peningkatan dari segi kecepatan dan luas cakupannya. Awalnya WLAN ditujukan untuk penggunaan perangkat jaringan lokal, namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet.
Gambar 7.
- Wireless MAN (WMAN)
Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) adalah jaringan wireless network yang menghubungkan beberapa jaringan WLAN. Contoh teknologi WMAN adalah WiMAX.
Gambar 8.
- Wireless WAN (WWAN)
Wireless Wide Area Network adalah jaringan wireless yang umumnya menjangkau area luas misalnya menghubungkan kantor pusat dan cabang antar provinsi.
Gambar 9.
- Cellular Network
Cellular Network atau Mobile Network adalah jaringan radio terdistribusi yang melayani media komunikasi perangkat mobile seperti handphone, pager, dll. Contoh sistem dari Cellular Network ini adalah GSM, PCS, dan D-AMPS.
Gambar 10.
6.
RFID (Radio
Frequency Identification)
RFID adalah proses identifikasi seseorang atau
objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi
radio untuk membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau
transponder (Transmitter + Responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri
ketika mendeteksi sinyal dari device yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID
Reader). RFID adalah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan,
dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang
tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain.
RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat
dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak
memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat
berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat
integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk
dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Pada
sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap
tag dapat membawa informasi yang unik, di antaranya: serial number, model,
warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini
melalui medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan
mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga
proses identifikasi objek dapat dilakukan.
Sistem RFID terdiri dari empat komponen, di
antaranya seperti dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar
11.
§ Tag: Ini adalah device yang menyimpan informasi untuk identifikasi
objek. Tag RFID sering juga disebut sebagai transponder.
§ Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID
dengan tag RFID. Pembaca RFID: adalah device yang kompatibel dengan tag RFID
yang akan berkomunikasi secara wireless dengan tag.
§ Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang
dapat membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID
diperlengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan gelombang
elektromagnetik.
Sebuah pembaca RFID harus menyelesaikan dua buah tugas, yaitu: Menerima
perintah dari software aplikasi dan Berkomunikasi dengan tag RFID, pembaca
RFID adalah merupakan penghubung antara software aplikasi dengan antena yang
akan meradiasikan gelombang radio ke tag RFID. Gelombang radio yang diemisikan
oleh antena berpropagasi pada ruangan di sekitarnya. Akibatnya data dapat
berpindah secara wireless ke tag RFID yang berada berdekatan dengan antena. Tag
RFID Tag RFID adalah device yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena
yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut.
Rangkaian elektronik dari tag RFID umumnya memiliki memori sehingga tag
ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada tag secara dibagi
menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only, misalnya serial number
yang unik yang disimpan pada saat tag tersebut diproduksi. Sel lain pada RFID
mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara berulang. Berdasarkan catu daya
tag, tag RFID dapat digolongkan menjadi: Tag Aktif: yaitu tag yang catu dayanya
diperoleh dari batere, sehingga akan mengurangi daya yang diperlukan oleh
pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh.
Kelemahan dari tipe tag ini adalah harganya yang mahal dan ukurannya
yang lebih besar karena lebih komplek. Semakin banyak fungsi yang dapat
dilakukan oleh tag RFID maka rangkaiannya akan semakin komplek dan ukurannya akan
semakin besar. Tag Pasif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang
dihasilkan oleh pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih
murah, ukurannya kecil, dan lebih ringan.
Kelemahannya adalah tag hanya dapat mengirimkan informasi dalam jarak
yang dekat dan pembaca RFID harus menyediakan daya tambahan untuk tag RFID. Tag
RFID telah sering dipertimbangkan untuk digunakan sebagai barcode pada masa
yang akan datang. Pembacaan informasi pada tag RFID tidak memerlukan kontak sama
sekali. Karena kemampuan rangkaian terintegrasi yang modern, maka tag RFID
dapat menyimpan jauh lebih banyak informasi dibandingkan dengan barcode. Fitur
pembacaan jamak pada teknologi RFID sering disebut sebagai anti collision.
7. NFC (Near Field
Communication)
Gambar 12.
Near Field Communication atau biasa di singkat dengan NFC adalah
sebuah teknologi terbaru dalam perpindahan data berbasis teknologi RFID (Radio
Frequency Identification) yang menggunakan konektivitas tanpa kabel sehingga
sangat memungkinkan komunikasi data antar perangkat elektronik dalam jarak
dekat menggunakan perantara induksi medan magnet yang terdapat dalam perangkat
elektronik tersebut.
Fungsi NFC atau Manfaatnya
Dengan semakin majunya teknologi dalam komunikasi data antar
perangkat ini maka manfaat yang dihasilkan dari NFC makin beragam, bahkan
beberapa diantaranya sudah mulai diterapkan diberbagai penjuru dunia. NFC
sendiri menyederhanakan komunikasi data antar perangkat yang biasanya harus
mengkoneksikan menggunakan Bluetooth maupun Wi-Fi yang memerlukan otentikasi
dan penyamaan koneksi terlebih dahulu sebelum bisa digunakan dan biasanya
memakan waktu yang cukup lama, berbeda dengan NFC otentikasi antar perangkat
dilakukan hanya beberapa detik saja.
Dengan berkembangnya teknologi seperti NFC ini maka memudahkan
dalam komunikasi data seperti pertukaran konten digital baik video, audio
maupun gambar. Kemudian menghubungkan perangkat elektronik dengan perangkat
elektronik lainnya yang mempunyai teknologi NFC sebagai sebuah solusi
pembayaran instan, pembelian tiket, pembelian barang, hingga menjadi salah satu
dompet digital selain menggunakan kartu kredit.
Secara garis besar NFC sendiri merupakan pengembangan dari
Bluetooth dan juga RFID dimana dalam NFC terdapat teknologi yang biasa kita
gunakan jika berkomunikasi menggunakan Bluetooth dalam proses penyambungan dan
juga RFID sebagai gelombang penghubung antar perangkat NFC. NFC pada Smartphone
mempunyai kegunaan komunikasi dalam perpindahan situs web, nomor telepon,
audio, video, foto maupun kontak telepon. Bahkan pada sebuah NFC yang
tertanam pada Smartphone beberapa diantaranya sudah mendukung untuk melakukan
pembayaran melalui fitur NFC pada Smartphone tersebut.
Selain itu pula penggunaan NFC pada Smartphone sangat kaya akan
fitur dan kelebihan dibandingkan menggunakan Bluetooth. Keunggulan lainnya
terletak pada teknologi yang dapat dengan mudah membuka berbagai macam bentuk
komunikasi dan transaksi menggunakan cara yang sangat mudah dan nyaman ketika
dioperasikan oleh pengguna NFC. Dengan begitu memungkinkan banyak orang
melakukan kegiatan yang mereka inginkan hanya dengan menyentuh serta
menempatkan perangkat dekat dengan layanan yang akan digunakan untuk melakukan
komunikasi data.
Gambar 13.
NFC tidak melulu berbentuk smartphone melainkan chip NFC bisa
berupa kartu baik itu kartu ATM, Kartu Kredit, Kartu Identitas, Kartu
Elektronik. Bahkan ada juga chip NFC yang ditanam pada gantungan kunci, kalung
bahkan gelang. Di Asia sendiri NFC pertama kali populer di Jepang dan Korea
Selatan hingga kini mulai menyebar di berbagai penjuru dunia. Di kedua negara
tersebut NFC digunkan sebagai media pembayaran seperti tiket transportasi,
transaksi finansial, dan pembayaran di toko yang menyediakan perangkat NFC
sebagai media pembayaran. Indonesia sendiri sudah mengadopsi NFC pada bidang
industri serta institusi untuk keperluan finansial, identitas diri dan kontrol
akses room pada setiap individu.
8.
Li-Fi
Li-Fi adalah
singkatan dari Light Fidelity yang merupakan sebuah jaringan nirkabel
yang menggunakan cahaya sebagai media penghantarnya. Ini merupakan inovasi dari
Jaringan Wi-Fi dimana Wi-Fi sendiri menggunakan frekuensi radio konvensional
sebagai penghantar data. Teknologi ini diklaim mampu mentransfer data dengan
kecepatan 100 Gbps atau 10 kali lebih cepat dibandingkan Wi-Fi. Li-Fi
yang maampu mentransfer data berkali-kali lipat dibandingkan Wi-Fi ini
disebabkan karena Li-Fi menggunakan cahaya sebagai media penghantar data.
Cahaya yang dimaksud adalah cahaya yang berasal dari lampu LED. Lampu LED mampu
untuk beralih on dan off dalam beberapa nanodetik atau miliar detik.
Nano detik ini jika dikonversikan dalam kecepatan data setara dengan 1 Gbits/s.
Nano detik ini jika dikonversikan dalam kecepatan data setara dengan 1 Gbits/s.
Jika pada Wi-Fi menggunakan frekuensi radio konvensional sebagai
media penghantarnya, Li-Fi menggunakan 2 buah lampu LED yang terpasang pada
kedua perangkat untuk mentransfer data. Saat cahaya LED menyala, sensor cahaya
pada ujung perangkat lainnya akan mendeteksi dan menggantikannya sebagai biner
1. Selanjutnya teknologi Li-Fi ini akan memakai beberapa warna pada cahaya LED.
Jika warna-warna ini menyala bersama-sama maka hal ini akan menciptakan
bangunan informasi yang sangat besar untuk dikirimkan secara sekaligus. Saat
ini saja hanya dengan penggunaan laser warna hijau dan laser warna merah dengan
bersamaan sebuah data bisa terkirim pada kecepatan 1 Gbps. Bagaimana jika
teknologi ini menggunakan banyak warna? Tentu saja kecepatannya akan mencapai
berkali-kali lipat.
· Keuntungan Dan Keunggulan Li-Fi
Keuntungan menggunakan Li-Fi ini adalah memudahkan siapa saja
untuk mengakses internet dimana pun bahkan di wilayah terpencil sekalipun yang
tidak bisa dijangkau oleh kabel optik. Selain itu Li-Fi juga dapat digunakan mengontrol
kondisi lalu lintas dengan cara menempatkan teknologi baru ini ke LED mobil.
Fungsi yang sama ternyata juga dapat diterapkan dengan lampu
overhead pesawat. Keunggulan lain dari teknologi Li-Fi adalah mampu mengurangi
polusi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang radio.
· Kelemahan dan Tantangan Li-Fi
Meski memiliki banyak keunggulan teknologi Li-Fi juga masih
memiliki beberapa kelemahan dibanding sistem Wi-Fi konvensional. Li-Fi yang
diterapkan secara base station pada langit-langit ruangan ini membutuhkan direct line
of sight atau “pandangan” langsung ke perangkat tujuan. Direct line
ini ternyata juga harus dilengkapi receiver khusus, seperti koneksi infra
red pada gadget jadul.
Selain itu, perangkat tujuan ini harus tidak boleh dipindah-pindahkan.
Dari perkembangan yang ada, teknologi Li-Fi juga menyimpan banyak tantangan
antara lain membutuhkan line-of-sight yang sempurna untuk mengirimkan data.
Tantangan berat lainnya yaitu cara mengirimkan kembali data ke pemancar secara
optimal.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari makalah yang telah disusun, maka penulis dapat
memperoleh Kesimpulan antaralain :
a.
Media
transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah
menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai
macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
b.
Guided
media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi
twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel
serat optik).
c.
Media
unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor
fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio
seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya.
4.2
Saran
Dari makalah yang telah disusun, maka penulis dapat diberikan beberapa saran,
antaralain :
1.
Perlu
penelitian lebih lanjut mengenai Media Transmisi yang lebih detail.
2.
Perlu
informasi tambahan yang lebih mendetail tentang Media Transmisi.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2016.
Komunikasi Data, (online),
Admin. 2016.
Media Transmisi,
(online),
Akib, Faisal. 2016.
Media Transmis
Wiredi, (online),
Andita, Rizkey. 2016.
Media Transmisi
Wireless Nirkabel pada Media Komunikasi Data,
(online),(http://rizkeyandita.blogspot.com/2010/06/media-transmisi-wireless- nirkabel-pada.html, diakses tanggal 27 November 2016).
Fitri. 2016.
Media Transmisi, (online),
Komentar
Posting Komentar