MEDIA TRANSMISI "KOMDAT"



MEDIA TRANSMISI


OLEH :
AHMAD WAHYUDI   15101526
KOMUNIKASI DATA

STIMIK STIKOM INDONESIA
TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada tuhan yang maha Esa atas kuasa dan rahmatnya sehingga penyusunan makalah dengan judul “ Media Transmisi” ini berjalan dengan baik dan lancer, walaupun masih banyak kekuangannya. Penyusunan makalah ini untuk memenui tugas Mata Kuliah Komunikasi Data.  Kami juga berterima kasih kepada pihak yang telah terlibat dan membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Tujuan penulisan artikel ini adalah mengkaji pengertian Media Transmisi dan apa saja yang berhubungan dengan media transmisi itu sendiri dengan menampilkan jenis media yang di pakaI untuk alat transmisi.





BAB I
PENDAHULUAN

      1.2  Latar Belakang

Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer / laptop / printer / dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan. Lapisan-lapisan komunikasi data biasanya menggunakan standar OSI. Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for Open Networking adalah sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standarization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari (Open System Interconnection). Model ini disebut juga dengan "Model Tujuh Lapis OSI" (OSI Seven Layer Models).

      1.2  Rumusan Masalah
            Dari uraian latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
   1.      Apa definisi Media Transmisi?
   2.      Apa media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Guided?
   3.      Apa media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Unguided?

1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui definisi Media Transmisi.
2.      Mengetahui media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Guided.
3.      Mengetahui media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Unguided

      1.4  Manfaat Penelitian

1.      Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan lebih bagi Penulis tentang Media Transmisi.
2.      Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan lebih pada masyarakat tentang Media transmisi.









BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Transmisi
Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router). Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport / transport network (Tutun Juhana, 2006).
Transmisi merupakan ujung tombak dan berperan vital dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, artinya dia memiliki unsur gambar dan suara.Coba kita bayangkan kalau kita nonton TV suaranya bagus tapi gambarnyajelek, atau gambarnya bagus tapi suaranya jelek, pasti tidak akan nyaman.
Tugas dari bagian transmisi adalah menyampaikan kualitas audio dan video dengan baik sampai ke Televisi yang ditonton oleh pemirsa.
Transmisi sering disingkat dengan tx, yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna
pemancar/transmitter. Lalu bagaimana kah proses siaran bisa terjadi marilah kita lihat gambarnya sebagai berikut :









                               Gambar 1.
                                                                                                                             
2.2   Penegrtian Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada jenis alat elektronika, data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut, tingkat keefektifan dalam pengiriman data, dan ukuran data yang dikirimkan. Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Definisi Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada jenis alat elektronika, data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut, tingkat keefektifan dalam pengiriman data, dan ukuran data yang dikirimkan. Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.

3.2  Jenis Media transmisi

          media transmisi pada jaringan komputer itu ada 3 jenis :

1. Copper Media atau sering dikenal dengan media tembaga ( Guided )
2. Optical Media atau Media Optik
3. Wireless Media atau Media tanpa menggunakan kabel ( Unguided )

        1.    Media Transmisi Guided
      a.    Copper Media ( Media Tembaga )

            Copper Media ialah media transmisi yang terbuat dari bahan tembaga, atau biasa disebut dengan ” Kabel “ . Data yang dikirim lewat kabel ini bentuknya berupa sinyal sinyal listrik ( tegangan atau arus ) Digital.
Berikut ialah jenis jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer :
1. koaksial
2. STP
3. UTP

b.    Coaxial Cable ( Kabel Koaksial )
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini
merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah :
·        Harganya cukup murah
·        Jangkauannya cukup jauh.
·         Kekurangannya adalah :
·         susah pada saat instalasi.
·         Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan

Berikut contoh gambar dari kabel koaksial :
Gambar 2.
c.    Kabel Twisted Pair
Twister Pair ini ada dua keluarga, pertama STP dan kedua ialah UTP. Yang ngebedainnya cuma yang STP ada pelindungnya buat biar ga interferensi satu lagi ga ada pelindungnya jadi agak rentan. yuk kita bahas aja kelebihan dan kekurangannya masing masing


d.    STP ( Shield Twisted Pair )
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m
berikut Gambarnya :
                                                               Gambar 3.
e.    UTP ( UnShielded Twister Pair )
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m

Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
·         Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
·         Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan
kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
·         Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan
berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
·         Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
·         Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m. Media lain pendukung kabel UTP antara lain Crimp Tool dan connector RJ-45.. Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk
memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam – macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.



2.      Optical Media
       Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser.
       Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat.
Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibreoptic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah)
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).

·         ST Konektor biasanya dipakai untuk yang singlemode
·         SC konektor biasanya dipakai untuk yang multimode
berikut gambarnya :
                            Gambar 4.

3.      Media Transmisi Unguided

Suatu media transmisi data yang tidak memerlukan kabel dalam proses transmisinya, media unguided/wireless ini memanfaatkan sebuah antena untuk transmisi di udara, ruang hampa udara, atau air.Untuk transmisi, Antena menyebarkan energy elektromagnetik ke dalam media (biasanya udara), sedangkan untuk penerimaan sinyal, antena menangkap gelombanvg elektromagnetikdari media. Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi wireless, Unguided media atau komunikasi tanpa kabel mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus). Media tranmisi ini dapat menggunakan wireless atau menggunakan satellite

                                         Gambar 5.
              Aplikasi nyata media transmisi wireless yang sering kita  jumpai

Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver). Ada dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena. Tiga macam wilayah frekuensi, antara lain:
·         Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
·         Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
·         Gelombang inframerah

Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
·         Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
·         Gelombang Mikro Satelit
·         Radio Broadcast
·         Infra Merah
1.      Gelombang Mikro Terrestrial
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola 'dish'. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk transmisi suara.
Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang lain adalah interferensi.
Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat. Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah band 4 GHz sampai 6 GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada frekuensi-frekuensi ini, sekarang digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz digunakan sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran gelombang mikro juga digunakan untuk menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV local; sinyal-sinyal yang kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial.
Sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk saluran titik ke titik pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz. Frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun sangat sesuai untuk jarak pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan semakin kecil dan murah.

2.      Gelombang mikro  (microwave)
adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109 Hz). Gelombang ini tidak dapat dilihat dengan mata kita, karena panjang gelombang yang sangat pendek (walaupun sangat kecil dibanding gelombang radio) dan jauh lebih besar daripada panjang
gelombang cahaya (di luar spektrum sinar tampak). Keduanya sama-sama terdapat dalam spektrum gelombang elektromagnetik.
Panjang gelombang cahaya berkisar antara 400-700 nm (1 nm = 10-9 m); sedangkan kisaran panjang gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 cm = 10-2m).

3.      Infra Merah
Inframerah atau infrared adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang daripada cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
  • Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja, karena pengiriman dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
  • Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena termasuk alat yang sederhana.
  • Pengiriman data dari ponsel tidak memakan biaya (gratis).
Kelemahan inframerah dalam pengiriman data
  • Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang infra merah harus berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer data karena caranya yang merepotkan.
  • Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan infra merah mengenai mata.
  • Pengiriman data dengan inframerah dapat dikatakan lebih lambat dibandingkan dengan rekannya Bluetoth.
4.      Bloetooth
Bluetooth adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan media kabel, misalnya smartphone dengan smartphone dan perangkat lain yang terpasang bluetooth. Bluetooth beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan frekuensi hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi tanpa kabel dengan jarak yang terbatas.


a. Fungsi Bluetooth
Bluetooth berfungsi untuk media komunikasi antar perangkat sehingga mempermudah pengiriman atau sharing file, audio bahkan video. Bluetooth sendiri sebenarnya diciptakan untuk menggatikan media kabel sebagai media perantara sehingga lebih praktis dan efisien.

b. Cara kerja Bluetooth
Bluetooth terdiri atas beberapa perakat pendukung seperti radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice codec. Perangkat - perangkat tersebut akan saling berhubungan satu sama lain sehingga bisa tercipta sebuah komunikasi. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan juga layer protokol fisik sedangkan Link manager akan melakukan aktivitas protokol tingkat tinggi, yaitu seperti melakukan link setup, autentikasi dan juga konfigurasi.

c. Kelebihan menggunakan Bluetooth
  • Media komunikasi yang praktis karena tidak membutuhkan kabel
  • Dapat menembus beberapa rintangan seperti halnya dinding, dayu dan lain-lain
  • Dapat melakukan sinkronisasi data dari perangkat mobile dengan komputer atau laptop
d. Kelemahan Menggunakan Bluetooth
  • Jarak komunikasi terbatas
  • Menggunakan frekuensi yang sama dengan sinyal wifi
  • Banyak virus yang tersebar melalui media bluetooth
  • Kecepatan transfer tidak stabil karena tergantung dari perangkat pengirim dan penerima

5.      Wireless Media ( Media Tanpa Kabel )
Wireless network atau jaringan tanpa kabel adalah salah satu jenis jaringan berdarsarkan media komunikasinya, yang memungkinkan perangkat-perangat didalamnya seperti komputer, hp, dll bisa saling berkomunikasi secara wireless/tanpa kabel. Wireless network umumnya diimplementasikan menggunakan komunikasi radio. Implementasi ini berada pada level lapisan fisik (pysical layer) dari OSI model.

Tipe-tipe Wireless Network
  1. Wireless PAN (WPAN)
    Wireless Personal Area Network (WPAN) adalah jaringan wireless dengan jangkauan area yang kecil. Contohnya Bluetooth, Infrared, dan ZigBee.

                           Gambar 6.
  1. Wireless LAN (WLAN) / Wifi
    Wireless Local Area Network (WLAN) atau biasa disebut Wifi memiliki jangkauan yang jauh lebih luas dibanding WPAN. Saat ini WLAN mengalami banyak peningkatan dari segi kecepatan dan luas cakupannya. Awalnya WLAN ditujukan untuk penggunaan perangkat jaringan lokal, namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet.

                              Gambar 7.
  1. Wireless MAN (WMAN)
    Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) adalah jaringan wireless network yang menghubungkan beberapa jaringan WLAN. Contoh teknologi WMAN adalah WiMAX.

                                 Gambar 8.
  1. Wireless WAN (WWAN)
    Wireless Wide Area Network adalah jaringan wireless yang umumnya menjangkau area luas misalnya menghubungkan kantor pusat dan cabang antar provinsi.

                                             Gambar 9.
  1. Cellular Network
    Cellular Network atau Mobile Network adalah jaringan radio terdistribusi yang melayani media komunikasi perangkat mobile seperti handphone, pager, dll. Contoh sistem dari Cellular Network ini adalah GSM, PCS, dan D-AMPS.

                               Gambar 10.

6.      RFID (Radio Frequency Identification)
RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder (Transmitter + Responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari device yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID Reader). RFID adalah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain.
RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Pada sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag dapat membawa informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan.
Sistem RFID terdiri dari empat komponen, di antaranya seperti dapat dilihat pada gambar berikut :
                                                          Gambar 11.
§  Tag: Ini adalah device yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag RFID sering juga disebut sebagai transponder.
§  Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID dengan tag RFID. Pembaca RFID: adalah device yang kompatibel dengan tag RFID yang akan berkomunikasi secara wireless dengan tag.
§  Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID diperlengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik.
Sebuah pembaca RFID harus menyelesaikan dua buah tugas, yaitu: Menerima perintah dari software aplikasi dan Berkomunikasi dengan tag RFID, pembaca RFID adalah merupakan penghubung antara software aplikasi dengan antena yang akan meradiasikan gelombang radio ke tag RFID. Gelombang radio yang diemisikan oleh antena berpropagasi pada ruangan di sekitarnya. Akibatnya data dapat berpindah secara wireless ke tag RFID yang berada berdekatan dengan antena. Tag RFID Tag RFID adalah device yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut.
Rangkaian elektronik dari tag RFID umumnya memiliki memori sehingga tag ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada tag secara dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only, misalnya serial number yang unik yang disimpan pada saat tag tersebut diproduksi. Sel lain pada RFID mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara berulang. Berdasarkan catu daya tag, tag RFID dapat digolongkan menjadi: Tag Aktif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari batere, sehingga akan mengurangi daya yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh.
Kelemahan dari tipe tag ini adalah harganya yang mahal dan ukurannya yang lebih besar karena lebih komplek. Semakin banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh tag RFID maka rangkaiannya akan semakin komplek dan ukurannya akan semakin besar. Tag Pasif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya kecil, dan lebih ringan.
Kelemahannya adalah tag hanya dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang dekat dan pembaca RFID harus menyediakan daya tambahan untuk tag RFID. Tag RFID telah sering dipertimbangkan untuk digunakan sebagai barcode pada masa yang akan datang. Pembacaan informasi pada tag RFID tidak memerlukan kontak sama sekali. Karena kemampuan rangkaian terintegrasi yang modern, maka tag RFID dapat menyimpan jauh lebih banyak informasi dibandingkan dengan barcode. Fitur pembacaan jamak pada teknologi RFID sering disebut sebagai anti collision.








7.      NFC (Near Field Communication)

                    Gambar 12.
Near Field Communication atau biasa di singkat dengan NFC adalah sebuah teknologi terbaru dalam perpindahan data berbasis teknologi RFID (Radio Frequency Identification) yang menggunakan konektivitas tanpa kabel sehingga sangat memungkinkan komunikasi data antar perangkat elektronik dalam jarak dekat menggunakan perantara induksi medan magnet yang terdapat dalam perangkat elektronik tersebut.

Fungsi NFC atau Manfaatnya

Dengan semakin majunya teknologi dalam komunikasi data antar perangkat ini maka manfaat yang dihasilkan dari NFC makin beragam, bahkan beberapa diantaranya sudah mulai diterapkan diberbagai penjuru dunia. NFC sendiri menyederhanakan komunikasi data antar perangkat yang biasanya harus mengkoneksikan menggunakan Bluetooth maupun Wi-Fi yang memerlukan otentikasi dan penyamaan koneksi terlebih dahulu sebelum bisa digunakan dan biasanya memakan waktu yang cukup lama, berbeda dengan NFC otentikasi antar perangkat dilakukan hanya beberapa detik saja.
Dengan berkembangnya teknologi seperti NFC ini maka memudahkan dalam komunikasi data seperti pertukaran konten digital baik video, audio maupun gambar. Kemudian menghubungkan perangkat elektronik dengan perangkat elektronik lainnya yang mempunyai teknologi NFC sebagai sebuah solusi pembayaran instan, pembelian tiket, pembelian barang, hingga menjadi salah satu dompet digital selain menggunakan kartu kredit.
Secara garis besar NFC sendiri merupakan pengembangan dari Bluetooth dan juga RFID dimana dalam NFC terdapat teknologi yang biasa kita gunakan jika berkomunikasi menggunakan Bluetooth dalam proses penyambungan dan juga RFID sebagai gelombang penghubung antar perangkat NFC. NFC pada Smartphone mempunyai kegunaan komunikasi dalam perpindahan situs web, nomor telepon, audio, video, foto maupun kontak telepon. Bahkan pada sebuah NFC yang tertanam pada Smartphone beberapa diantaranya sudah mendukung untuk melakukan pembayaran melalui fitur NFC pada Smartphone tersebut.

Selain itu pula penggunaan NFC pada Smartphone sangat kaya akan fitur dan kelebihan dibandingkan menggunakan Bluetooth. Keunggulan lainnya terletak pada teknologi yang dapat dengan mudah membuka berbagai macam bentuk komunikasi dan transaksi menggunakan cara yang sangat mudah dan nyaman ketika dioperasikan oleh pengguna NFC. Dengan begitu memungkinkan banyak orang melakukan kegiatan yang mereka inginkan hanya dengan menyentuh serta menempatkan perangkat dekat dengan layanan yang akan digunakan untuk melakukan komunikasi data.
                                    Gambar 13.
NFC tidak melulu berbentuk smartphone melainkan chip NFC bisa berupa kartu baik itu kartu ATM, Kartu Kredit, Kartu Identitas, Kartu Elektronik. Bahkan ada juga chip NFC yang ditanam pada gantungan kunci, kalung bahkan gelang. Di Asia sendiri NFC pertama kali populer di Jepang dan Korea Selatan hingga kini mulai menyebar di berbagai penjuru dunia. Di kedua negara tersebut NFC digunkan sebagai media pembayaran seperti tiket transportasi, transaksi finansial, dan pembayaran di toko yang menyediakan perangkat NFC sebagai media pembayaran. Indonesia sendiri sudah mengadopsi NFC pada bidang industri serta institusi untuk keperluan finansial, identitas diri dan kontrol akses room pada setiap individu.
8.      Li-Fi
Li-Fi adalah singkatan dari Light Fidelity yang merupakan sebuah jaringan nirkabel yang menggunakan cahaya sebagai media penghantarnya. Ini merupakan inovasi dari Jaringan Wi-Fi dimana Wi-Fi sendiri menggunakan frekuensi radio konvensional sebagai penghantar data. Teknologi ini diklaim mampu mentransfer data dengan kecepatan 100 Gbps atau 10 kali lebih cepat dibandingkan Wi-Fi. Li-Fi yang maampu mentransfer data berkali-kali lipat dibandingkan Wi-Fi ini disebabkan karena Li-Fi menggunakan cahaya sebagai media penghantar data. Cahaya yang dimaksud adalah cahaya yang berasal dari lampu LED. Lampu LED mampu untuk beralih on dan off dalam beberapa nanodetik atau miliar detik.
Nano detik ini jika dikonversikan dalam kecepatan data setara dengan 1 Gbits/s.
Jika pada Wi-Fi menggunakan frekuensi radio konvensional sebagai media penghantarnya, Li-Fi menggunakan 2 buah lampu LED yang terpasang pada kedua perangkat untuk mentransfer data. Saat cahaya LED menyala, sensor cahaya pada ujung perangkat lainnya akan mendeteksi dan menggantikannya sebagai biner 1. Selanjutnya teknologi Li-Fi ini akan memakai beberapa warna pada cahaya LED. Jika warna-warna ini menyala bersama-sama maka hal ini akan menciptakan bangunan informasi yang sangat besar untuk dikirimkan secara sekaligus. Saat ini saja hanya dengan penggunaan laser warna hijau dan laser warna merah dengan bersamaan sebuah data bisa terkirim pada kecepatan 1 Gbps. Bagaimana jika teknologi ini menggunakan banyak warna? Tentu saja kecepatannya akan mencapai berkali-kali lipat.


·         Keuntungan Dan Keunggulan Li-Fi

Keuntungan menggunakan Li-Fi ini adalah memudahkan siapa saja untuk mengakses internet dimana pun bahkan di wilayah terpencil sekalipun yang tidak bisa dijangkau oleh kabel optik. Selain itu Li-Fi juga dapat digunakan mengontrol kondisi lalu lintas dengan cara menempatkan teknologi baru ini ke LED mobil.
Fungsi yang sama ternyata juga dapat diterapkan dengan lampu overhead pesawat. Keunggulan lain dari teknologi Li-Fi adalah mampu mengurangi polusi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang radio.

·         Kelemahan dan Tantangan Li-Fi

Meski memiliki banyak keunggulan teknologi Li-Fi juga masih memiliki beberapa kelemahan dibanding sistem Wi-Fi konvensional. Li-Fi yang diterapkan secara base station pada langit-langit ruangan ini membutuhkan direct line of sight atau “pandangan” langsung ke perangkat tujuan. Direct line ini ternyata juga harus dilengkapi receiver khusus, seperti koneksi infra red pada gadget jadul.
Selain itu, perangkat tujuan ini harus tidak boleh dipindah-pindahkan. Dari perkembangan yang ada, teknologi Li-Fi juga menyimpan banyak tantangan antara lain membutuhkan line-of-sight yang sempurna untuk mengirimkan data. Tantangan berat lainnya yaitu cara mengirimkan kembali data ke pemancar secara optimal.










BAB IV
PENUTUP

           4.1  Kesimpulan

   Dari makalah yang telah disusun, maka penulis dapat memperoleh Kesimpulan antaralain :

a.      Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.

b.      Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik).

c.       Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya.

           4.2  Saran

            Dari makalah yang telah disusun, maka penulis dapat diberikan beberapa saran, antaralain :

1.              Perlu penelitian lebih lanjut mengenai Media Transmisi yang lebih detail.
2.              Perlu informasi tambahan yang lebih mendetail tentang Media Transmisi.











DAFTAR PUSTAKA


Admin. 2016.
            Komunikasi Data, (online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data, diakses tanggal 27 November 2016).
Admin. 2016.
            Media Transmisi, (online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi, diakses tanggal 27 November 2016).
Akib, Faisal. 2016.
            Media Transmis Wiredi, (online),
(http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/ , diakses tanggal 27 November 2016).
Andita, Rizkey. 2016.
            Media Transmisi Wireless Nirkabel pada Media Komunikasi Data,
(online),(http://rizkeyandita.blogspot.com/2010/06/media-transmisi-wireless-      nirkabel-pada.html, diakses tanggal 27 November 2016).
Fitri. 2016.
Media Transmisi, (online),

Komentar

Postingan Populer